Blog Baca Quran Menyajikan Al Quran Online, Al Quran Terjemah, Juz Amma, Bacaan Al Quran, Doa - Doa, Sholawat, Dzikir, Ayat Kursi, Asmaul Husna , Bacaan Sholat, Doa Sholat, Surat Yasin,

Bacaan Doa Bangun Tidur Arab Latin dan Artinya

Bacaan Doa Bangun Tidur - Bangun tidur merupakan nikmat yang tidak ada bandingnya. Bagaimana tidak, kita masih diperbolehkan untuk kembali menghirup udara dan menjalani aktivitas seperti biasa. Pagi hari menjadi momentum yang tepat mengucapkan banyak syukur karena kesempatan hidup yang diberikan Allah kepada kita.

Ketika pagi hari, banyak orang yang bermalas-malasan untuk bangun dari tidurnya. Padahal, selain mendapatkan kesegaran, bangun tidur juga bisa menjadi lahan mencari ridho Allah SWT. Ketika bangun, banyak amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala.

Adab Bangun Tidur

Adab-adab mengenai tentang tidur sesuai anjuran Rasulullah SAW memang telah seharusnya diterapkan di kehidupan masing-masing individu. Bila kita telah mengikuti adabnya, maka Insya Allah tidur kita dinilai ibadah oleh Allah SWT. Firman Allah SWT : “Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. An-Naba’: 9). Begitu sangat penting untuk menerapkan adab sesuai anjuran Rasulullah SAW. 

Membaca Doa Setelah Tidur

Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu : “Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur”. Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan”.  (HR. Al-Bukhari : 6312 dan Muslim : 2711)

Mengusap Wajah Atau Kedua Mata

Ketika bangun tidur hendaknya mengusap kedua mata dengan kedua tangan dan membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Ali Imran. Sabda Nabi SAW : Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata: “Kemudian Rasulullah SAW bangun, lalu mengusap (bekas pengaruh) tidur dari wajahnya (kedua mata), lalu membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Ali Imran”. (HR Al Bukhari : 4571 dan Muslim : 763)

Merapihkan Tempat Tidur

Rasululläh SAW adalah teladan terbaik, seluruh aspek kehidupan kita harus mencontoh kepada beliau. Ia telah memberikan contoh yang sempurna. Sebelum kita mencontoh perkara yang besar, tentu harus didahului dan jangan melupakan mencontoh masalah-masalah sederhana seperti merapihkan tempat tidur.

Bersiwak atau Menyikat Gigi Setelah Tidur

Sabda Nabi SAW : “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak”. (HR. Al Bukhari : 245 dan Muslim : 255)

Beristinsyaq dan beristintsaar Setelah Tidur

Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). Sabda Nabi SAW : “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya setan bermalam di rongga hidungnya”. (HR. Bukhari : 3295 dan Muslim : 238).

Mencuci Tangan Setelah Tidur

Mencuci kedua tangan tiga kali, Sabda Nabi SAW : “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali”. (HR. Bukhari : 162 dan Muslim : 278)

Bersyukur Kepada Allah SWT

Ketika kita bangun, hendaknya kita harus menghadirkan perasaan syukur kepada Allah sesudah kita tidur. Kita harus bersyukur karena kita telah memperoleh nikmat. Nikmat yang kita terima adalah nikmat tidur. Kita bandingkan orang yang lelap tidur dengan yang kurang tidur. Bagaimana kalau kurang tidur ? Kemudian, bagaimana pula kalau kita tidak tidur ? Berapa lamakah kita tidur ? Jika tidur kita adalah delapan (8) jam. Tentu ini adalah nikmat yang sangat panjang. Tidur merupakan nikmat yang besar. Subhanallah

Membangunkan Keluarga

Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Tahrim ayat 6 : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (QS. Al-Tahrim: 6). Allah akan menurunkan rahmat kepada orang yang shalat malam kemudian ia membangunkan keluarganya untuk shalat.
Sabda Nabi SAW : Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Rasululläh SAW bersabda: “Allah akan merahmati seorang yang ia bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat malam kemudian membangunkan istrinya. Jika ia menolak, maka ia memercikkan air ke mukanya. Begitupula Allah akan merahmati seorang perempuan yang ia bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat malam kemudian membangunkan suaminya. Jika ia menolak, maka ia memercikkan air ke mukanya”. (HR. Abu Dawud).

 mencuci kedua tangan 3 kali

Dari Abu Hurairoh Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam berpesan,
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ، فَلَا يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
Apabila kalian bangun tidur maka janganlah dia mencelupkan tangannya ke dalam wadah, sebelum dia mencucinya 3 kali, karena dia tidak mengetahui dimana tangannya semalam berada.” (HR. Bukhari dan Muslim 278).

Bacaan Doa Bangun Tidur

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur” 

 [artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan]. (HR. Bukhari no. 6325)
Imam Bukhari rahimahullah memasukkan hadits di atas dalam judul bab “bacaan yang diucapkan di pagi hari”. Ini berarti -kata Ibnu Batthol- bahwa dzikir yang diucapkan ketika pagi hari ini menjadi pembuka amalan dan menunjukkan bahwa dari pagi hari kita sudah memulai dengan berdzikir pada Allah sebagaimana pula saat hendak tidur ditutup pula dengan amalan dzikir pada Allah. Berarti pembuka catatan amalan kita adalah dzikir, penutupnya pun dzikir. Lalu diharapkan antara pembuka dan penutup tersebut ada pengampunan dosa.

Imam Nawawi rahimahullah sendiri menerangkan bahwa maksud kalimat ‘kami dimatikan’ adalah tidur. Sedangkan ‘kami dibangkitkan’ adalah dihidupkan lagi kelak pada hari kiamat. Intinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin menerangkan bahwa ketika orang itu bisa bangun setelah tidur, berarti seseorang bisa pula dibangkitkan (pada hari kiamat) setelah dimatikan.

Imam Nawawi rahimahullah menerangkan pula dalam Syarh Shahih Muslim bahwa hikmah doa ‘bismika allahumma amuutu wa ahyaa’ dibaca menjelang tidur, yaitu sebagai penutup amalan. Sedangkan di pagi hari diawali pula dengan amalan doa yang berisi kandungan keyakinan tauhid pada Allah dan kalimat tersebut termasuk dalam al kalimuth thoyyib (kalimat yang baik).
Atau bisa pula membaca dzikir berikut ketika bangun tidur,

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ
Alhamdullillahilladzi afaaniy fii jasadiy, wa rodda alayya ruhiy, wa adzina lii bi dzikrih” 
[artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan telah mengembalikan ruhku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya]. (HR. Tirmidzi no. 3401. Hasan menurut Syaikh Al Albani)

Disebutkan dalam hadits mengenai dikembalikannya ruh berarti kita masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk menikmati kehidupan. Nikmat seperti ini patut disyukuri. Lantas menyukurinya dengan apa?

Badaruddin Al ‘Aini dalam ‘Umdatul Qari Syarh Shahih Al Bukhari menjelaskan, “Hendaklah seseorang yang telah bangun di pagi hari berusaha menyukuri nikmat tersebut dengan melaksanakan shalat Shubuh. Itulah bentuk syukurnya pada Allah atas nikmat hidup yang Allah beri serta nikmat dikembalikannya ruh padanya.”

Demikianlah Pembahasaan mengenai Bacaan Doa Bangun Tidur yang dapat admin sampaikan pada kesempatan kali ini semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk di hafalkan serta di amalkan ,,,,
Facebook Twitter Google+
Back To Top