Bacaan Doa Bangun Tidur - Bangun tidur merupakan nikmat yang tidak ada bandingnya. Bagaimana
tidak, kita masih diperbolehkan untuk kembali menghirup udara dan
menjalani aktivitas seperti biasa. Pagi hari menjadi momentum yang tepat
mengucapkan banyak syukur karena kesempatan hidup yang diberikan Allah
kepada kita.
Ketika pagi hari, banyak orang yang bermalas-malasan untuk bangun dari tidurnya. Padahal, selain mendapatkan kesegaran, bangun tidur juga bisa menjadi lahan mencari ridho Allah SWT. Ketika bangun, banyak amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala.
Ketika pagi hari, banyak orang yang bermalas-malasan untuk bangun dari tidurnya. Padahal, selain mendapatkan kesegaran, bangun tidur juga bisa menjadi lahan mencari ridho Allah SWT. Ketika bangun, banyak amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala.
Adab Bangun Tidur
Adab-adab mengenai tentang tidur sesuai anjuran Rasulullah SAW memang telah seharusnya diterapkan di kehidupan masing-masing individu. Bila kita telah mengikuti adabnya, maka Insya Allah tidur kita dinilai ibadah oleh Allah SWT. Firman Allah SWT : “Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. An-Naba’: 9). Begitu sangat penting untuk menerapkan adab sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Membaca Doa Setelah Tidur
Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu : “Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur”. Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan”. (HR. Al-Bukhari : 6312 dan Muslim : 2711)
Mengusap Wajah Atau Kedua Mata
Ketika bangun tidur
hendaknya mengusap kedua mata dengan kedua tangan dan membaca sepuluh
ayat terakhir dari surat Ali Imran. Sabda Nabi SAW : Dari Abdullah bin
Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata: “Kemudian Rasulullah SAW
bangun, lalu mengusap (bekas pengaruh) tidur dari wajahnya (kedua mata),
lalu membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Ali Imran”. (HR Al Bukhari : 4571 dan Muslim : 763)
Merapihkan Tempat Tidur
Rasululläh SAW adalah
teladan terbaik, seluruh aspek kehidupan kita harus mencontoh kepada
beliau. Ia telah memberikan contoh yang sempurna. Sebelum kita mencontoh
perkara yang besar, tentu harus didahului dan jangan melupakan
mencontoh masalah-masalah sederhana seperti merapihkan tempat tidur.
Bersiwak atau Menyikat Gigi Setelah Tidur
Sabda Nabi SAW : “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak”. (HR. Al Bukhari : 245 dan Muslim : 255)
Beristinsyaq dan beristintsaar Setelah Tidur
Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). Sabda Nabi SAW : “Apabila
salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka
beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya setan bermalam di rongga
hidungnya”. (HR. Bukhari : 3295 dan Muslim : 238).
Mencuci Tangan Setelah Tidur
Mencuci kedua tangan tiga kali, Sabda Nabi SAW : “Apabila
salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan
tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali”. (HR. Bukhari : 162 dan Muslim : 278)
Bersyukur Kepada Allah SWT
Ketika kita bangun,
hendaknya kita harus menghadirkan perasaan syukur kepada Allah sesudah
kita tidur. Kita harus bersyukur karena kita telah memperoleh nikmat.
Nikmat yang kita terima adalah nikmat tidur. Kita bandingkan orang yang
lelap tidur dengan yang kurang tidur. Bagaimana kalau kurang tidur ?
Kemudian, bagaimana pula kalau kita tidak tidur ? Berapa lamakah kita
tidur ? Jika tidur kita adalah delapan (8) jam. Tentu ini adalah nikmat
yang sangat panjang. Tidur merupakan nikmat yang besar. Subhanallah
Membangunkan Keluarga
Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Tahrim ayat 6 : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka".
(QS. Al-Tahrim: 6). Allah akan menurunkan rahmat kepada orang yang
shalat malam kemudian ia membangunkan keluarganya untuk shalat.
Sabda Nabi SAW : Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Rasululläh SAW bersabda: “Allah akan merahmati seorang yang ia bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat malam kemudian membangunkan istrinya. Jika ia menolak, maka ia memercikkan air ke mukanya. Begitupula Allah akan merahmati seorang perempuan yang ia bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat malam kemudian membangunkan suaminya. Jika ia menolak, maka ia memercikkan air ke mukanya”. (HR. Abu Dawud).
Sabda Nabi SAW : Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Rasululläh SAW bersabda: “Allah akan merahmati seorang yang ia bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat malam kemudian membangunkan istrinya. Jika ia menolak, maka ia memercikkan air ke mukanya. Begitupula Allah akan merahmati seorang perempuan yang ia bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat malam kemudian membangunkan suaminya. Jika ia menolak, maka ia memercikkan air ke mukanya”. (HR. Abu Dawud).
mencuci kedua tangan 3 kali
Dari Abu Hurairoh Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam berpesan,
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ، فَلَا
يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا، فَإِنَّهُ
لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
Apabila kalian bangun tidur maka janganlah dia mencelupkan tangannya
ke dalam wadah, sebelum dia mencucinya 3 kali, karena dia tidak
mengetahui dimana tangannya semalam berada.” (HR. Bukhari dan Muslim
278).
Bacaan Doa Bangun Tidur
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ“Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur”[artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan]. (HR. Bukhari no. 6325)
Imam Bukhari rahimahullah memasukkan hadits di atas dalam
judul bab “bacaan yang diucapkan di pagi hari”. Ini berarti -kata Ibnu
Batthol- bahwa dzikir yang diucapkan ketika pagi hari ini menjadi
pembuka amalan dan menunjukkan bahwa dari pagi hari kita sudah memulai
dengan berdzikir pada Allah sebagaimana pula saat hendak tidur ditutup
pula dengan amalan dzikir pada Allah. Berarti pembuka catatan amalan
kita adalah dzikir, penutupnya pun dzikir. Lalu diharapkan antara
pembuka dan penutup tersebut ada pengampunan dosa.
Imam Nawawi rahimahullah sendiri menerangkan bahwa maksud
kalimat ‘kami dimatikan’ adalah tidur. Sedangkan ‘kami dibangkitkan’
adalah dihidupkan lagi kelak pada hari kiamat. Intinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin
menerangkan bahwa ketika orang itu bisa bangun setelah tidur, berarti
seseorang bisa pula dibangkitkan (pada hari kiamat) setelah dimatikan.
Imam Nawawi rahimahullah menerangkan pula dalam Syarh Shahih Muslim
bahwa hikmah doa ‘bismika allahumma amuutu wa ahyaa’ dibaca menjelang
tidur, yaitu sebagai penutup amalan. Sedangkan di pagi hari diawali pula
dengan amalan doa yang berisi kandungan keyakinan tauhid pada Allah dan
kalimat tersebut termasuk dalam al kalimuth thoyyib (kalimat yang
baik).
Atau bisa pula membaca dzikir berikut ketika bangun tidur,
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ“Alhamdullillahilladzi afaaniy fii jasadiy, wa rodda alayya ruhiy, wa adzina lii bi dzikrih”[artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan telah mengembalikan ruhku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya]. (HR. Tirmidzi no. 3401. Hasan menurut Syaikh Al Albani)
Disebutkan dalam hadits mengenai dikembalikannya ruh berarti kita
masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk menikmati kehidupan. Nikmat
seperti ini patut disyukuri. Lantas menyukurinya dengan apa?
Badaruddin Al ‘Aini dalam ‘Umdatul Qari Syarh Shahih Al Bukhari
menjelaskan, “Hendaklah seseorang yang telah bangun di pagi hari
berusaha menyukuri nikmat tersebut dengan melaksanakan shalat Shubuh.
Itulah bentuk syukurnya pada Allah atas nikmat hidup yang Allah beri
serta nikmat dikembalikannya ruh padanya.”
Demikianlah Pembahasaan mengenai Bacaan Doa Bangun Tidur yang dapat admin sampaikan pada kesempatan kali ini semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk di hafalkan serta di amalkan ,,,,