Blog Baca Quran Menyajikan Al Quran Online, Al Quran Terjemah, Juz Amma, Bacaan Al Quran, Doa - Doa, Sholawat, Dzikir, Ayat Kursi, Asmaul Husna , Bacaan Sholat, Doa Sholat, Surat Yasin,

CONTOH MAKALAH “ Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan di SD"Yang baik dan benar 2014

 Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan di SD Yang Baik dan Benar 2014



BAB I
PENDAHULUAN

Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan di SD Yang Baik dan Benar 2014

A. Latar Belakang
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru SD dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan kekurangan waktu untuk mengajarkannya. Menurut pengamatan, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvesional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap modelmodel pembelajaran yang ada, padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Kurikulum tingkat satuan pendidikan memberi kemudahan kepada guru dalam menyajikan pengalaman belajar, sesuai dengan prinsip belajar sepanjang hidup yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar dengan melakukan (learning to do), belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be). Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal.
B. Tujuan
• Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Basic pendidikan lingkungan.
• Menambah wawasan khususnya dalam model pembelajaran lingkungan di Sekolah Dasar
• Menambah wawasan mengenai aplikasi pembelajaran tentang Model pembelajaran lingkungan di Sekolah Dasar
• Menambah wawasan dalam membuat alat peraga yang digunakan dalam menggunakan model pembelajaran
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Model Pembelajaran ?
2. Apa pengertian pembelajaran kooperatif ?
3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran kooperatif ?
3. Bagaimana model pembelajaran kooperatif STAD?
4. Bagaiomana langkah-langkah model pembelajaran kooperatif STAD ?
5. Bagaimana aplikasi pembelajaran kooperatif STAD di SD?

BAB II
PEMBAHASAN
 Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan di SD Yang Baik dan Benar 2014

A. Pengertian Model Pembelajaran
Secara khusus, istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatn. Sunarwan (1991) dalam Sobry Sutikno (2004 :15) mengartikan model merupakan gambaran tentang keadaan nyata. Model pembelajaran atau model mengajar sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada mengajar di kelas dalam setting pengajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
B. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaaran kooperatif mendasarkan pada suatu ide siswa bekerjasama dalam belajar kelompokdan sekaligus masing-masing sebagai anggota kelompokbertanggungjawab pada kegiatan belajar, sehingga seluruh anggota kelompok mampu menguasaimateri pelajaran secara optimal.
Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) merupakan model dalam proses pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama saling membantu dalam tugas-tugas pembelajaran, dan menekankan pada bantuan antar anggota kelompok daripada kompetisi antar prseorangan.
Model pembelajaran kooperatif dimaksudkan untuk memperkuat pelajaran akademik setiap anggota kelompok, tujuannya agar siswa lebih berhasil dalam belajar daripada belajar sendiri.
C. Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning setidaknya memiliki lima prinsip yang dianut ( Nur Asma, 2006:14), sebagai berikut :

1. Belajar siswa aktif ( student active learning )
Proses pembelajaran berpusat pada siswa, aktivitas belajar lebih dominan dilakukan oleh siswa, pengetahuan yang dibangun dan ditemukan adalah belajar bersama-sama dengan anggota kelompok sampai masing-masing sisw memahami materi pembelajaran dan diakhiri dengan membuat laporan kelompok dan individual.
2. Belajar bekerjasama ( cooperative learning )
Proses pembelajaran dilaui dengan bekerjasama dalam kelompok untuk membangun pengetahuan yang tengah dipelajari. Prinsip pembelajaran inilah yang melandasi keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif. Seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kelompok untuk melakukan diskusi, memecahkan masalah, dan mengujinya secara bersama. Pengetahuan yang diperoleh melalui hasil kerjasama, diyakini lebih bernilai permanen.
3. Pembelajaran Partisipatorik ( participatoric learning )
Melalui model pembelajaran ini, siswa belajar dengan melakukan sesuatu atau learning by doing, secara bersama-sama untuk menemukan dan membangun pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran.
4. Mengajar reaktif ( reactive teaching )
Motivasi siswa dapat dibangkitkan, jika guru mampu menciptakan suasan belajar yang menyenangkan, dan menarik sertadapat meyakinkan siswanya, akan manfaat pelajaran untuk masa depan mereka. Ciri-ciri guru yang reaktif, antara lain :
a) Menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar
b) Pembelajaran dari gurudimulai dengan hal-hal yang diketahui dan dipahami oleh siswa
c) Selalu menciptakan suasana belajar yang menarik bagi sisw-siswanya,
d) Mengetahui hal-hal yang membuat siswa menjadi bosan dan segera mencari solusi.
5. Pembelajaran yang menyenangkan ( joyfull learning )
Pembelajaran yang menyenangkan, harus dimulai dari sikap dan perilaku guru di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap yang ramah, dengan tutur bahasa yang menyayangi sisw-siswanya dan bersabar dalam menghadapi masalah di kelas.

D. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Urutan langkah-langkah prilaku guru menurut model pembelajaran koopertif yang diuraikan oleh Arends ( 1997 ) dalam Yusuf ( 2003) sebagai berikut :
FASE KEGIATAN GURU
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa melalui demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas .

Fase 5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasilkerjanya.

Fase 6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.



E. Pendekatan dalam pembelajaran kooperatif
Lebih lanjut yusuf (2003) memaparkanbahwawalaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Salah satu pendekatan pembelajaran kooperatif yang kiranya relevan dilaksanakan untuk siswa di sekolah dasar yaitu :

Student Team Achievement Division ( STAD )
Tim siswa Kelompok Prestasi atau STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik barukepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain, diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor sempurna pada kuis-kuis itu. Kadang-kadang seluruh tim yang mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar itu.
F. Langkah-langkah model pembelajaran STAD
1). Membentuk kelompokyang anggotanya 4 orang secara heterogen (canpuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku,dll)
2). Guru menyajikan pelajaran
3). Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
Anggota kelompok yang tahu, kemudian menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4). Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5). Memberi evaluasi
6). Kesimpulan

G. Aplikasi Pembelajaran Lingkungan di SD
Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD di SD, misalnya guru menerangkan tentang perubahan lingkungan, salah satunya tentang pengaruh hujan yang mengakibatkan erosi. Pertama-tama guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing anggotanya 4 orang secara heterogen. Lalu guru menyajikan pelajaran tetang erosi, dengan mendemonstrasikan terjadinya erosi diantaranya dengan menyipkan :
Alat dan Bahan:
– Dua buah bak persegi dari papan/triplek
– Tanah
– Tanaman rumput
– Air
Langkah Kerja :
1. Masukkan tanah ke dalam bak pertama!
2. Masukkan tanah ke dalam bak kedua, kemudian tanamilah dengan rumput-rumputan!
3. Siram tanah pada kedua bak tersebut dengan air!
4. Amatilah bak mana yang lebih banyak mengalami pengikisan tanah oleh air?
setelah itu guru memberi tugas kepada siswa yang sudah memahami tentang erosi agar menerangkannya kembali kepada anggota kelompoknya yang belum mengerti sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.setelah itu, guru memberikan kuis atau pertanyaan tentang materi yang sudah diajarkan (erosi), pada saat menjawab pertanyaan atau kuis tidak boleh saling membantu. Kemudian guru melakukan penilaian atau evaluasi setelah itu guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah diajarkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu pembelajaran dikategorikan profesional apabila dirancang dan dilaksanakan berdasarkan suatu model. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat dipakai untuk merancang mekanisme suatu pelajaran yang mencakup sumber belajar, subjek pembelajar, lingkungan belajar dan kurikulum.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda, duimana setiap anggota kelompok harus saling kerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif dikatakan belum selsai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah model STAD (Student Team Achievement Division) yaitu model kerja kelompok dengan saling membantu antar anggota kelompokm untuk memahami suatu materi pelajaran setelah itu diadakan kuis.
B. Saran
Keberhsilan guru dalam mengajar ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengembangkan model pembelajaran di kelas. Dengan demikian, guru harus mampu memilih dan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa, materi pelajaran, dan kondisi kelas.

DAFTAR PUSTAKA


Sulistianto, Heri. 2008 Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Hendri Mulyana, Edi. 2006. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. UPI
Sutardi, Didi.2008.Pembaharuan PBM di SD.UPI
http://www.google.com
http://www.teknologipendidikan.net

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai anugerah. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Basic Pendidikan Lingkungan.
Dan tidak lupa penyusun mengucapkan bayak terima kasih terutama kepada
1. Drs. Asep Saepulrohman selaku dosen mata kuliah Basic Pendidikan Lingkungan
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungannya
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca agar penyusun dapat menghasilkan makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca.

Tasikmalaya, Maret 2009
Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2 C. Rumusan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran 3
B. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 3
C. Prinsip-prinsip model pembelajaran kooperatif 3
D. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 5
E. Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif 6
F. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif STAD 7
G. Aplikasi Pembelajaran Lingkungan di SD 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA
Facebook Twitter Google+
Back To Top